Jumat, November 13, 2009

Misteri Cinta

http://pinguin-switdiari.blogspot.com

Cinta memang datang secara tiba-tiba, tak bisa ditentukan kepada siapa kita menujukannya. Seperti yang kita tahu, kisah cinta Yuni Sara dan Raffy Achmad menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Perbedaan usia mereka yang cukup jauh (menurut pemberitaan sih 15 tahun) dalam menjalin suatu hubungan kasmaran menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat luas. Tidak begitu menghebohkan kalau yang berada di posisi yang lebih muda adalah si wanita, tapi sayangnya dalam kasus Yuni-Raffy ini, yang muda adalah si Raffy (dalam artian, si lelaki). Apalagi baru-baru ini kita dengar si Yuni menegur Asha Syara dengan caranya sendiri yang diartikan sebagai labrakan oleh si Asha. Riskan memang sebagai wanita dewasa yang berpacaran dengan berondong. Kalau sesama anak muda, cemburu dengan kawan wanita kekasih kita, pasti komentar yang kita dengar hanyalah, "Ah biasa...". Berbeda jika seorang wanita dewasa yang berpacaran dengan pria yang jauh lebih muda darinya, cemburu dengan kawan wanita kekasihnya yang usianya juga jauh lebih muda dari dirinya (apalagi jika mereka-mereka itu dari kalangan selebritis), wah...sudah jadi bahan pembicaraan seantero negeri ini deh.

Sebelumnya yang telah kita ketahui juga hubungan spesial tanpa ikatan pernikahan antara Andy Soraya dan Steve Emanuel yang perbedaan usia keduanya juga cukup jauh, bahkan telah dikarunia anak-anak yang lucu-lucu (anak-anak mewarisi tampang bule si ayah). Sudah menjadi rahasia umum deh hubungan spesial mereka yang disebut-sebut oleh orang kebanyakan adalah "kumpul kebo". Tapi mereka toh tak risih dengan istilah status yang mereka jalani selama itu. Namanya juga cinta.

Seandainya saja bisa memilih...kepada siapa cinta itu akan kita berikan, dimana cinta itu harus berlabuh...tapi tak ada yang tahu, itu adalah rahasia hati. Awal aku kuliah di Bali, ada seorang kakak seniorku yang menarik perhatianku,...yang ternyata juga sama tertariknya pada diriku. Kami berteman begitu akrab sampai akhirnya kami memutuskan untuk menjalin kasih. Kadang kalau mengingat masa-masa itu, aku jadi malu dan geli sendiri. Aku seorang muslim sedangkan cowokku itu Hindu Bali (cowok satu-satunya pula dalam keluarga). Sangking cintanya, kami sudah sampai membicarakan masalah pernikahan (konyol ga sih, baru aja masuk kuliah). Apalagi masalah kami kalau bukan perbedaan agama. Aku memintanya untuk mengikuti ajaran agamaku agar kami bisa menikah, sementara si doi adalah cowok satu-satunya dalam keluarga, ayahnya sudah meninggal (kakeknya apalagi), dan dalam sistem kekeluargaan Bali, cowok adalah yang paling berharga, cowok adalah pemimpin peribadatan dalam keluarga. Jadilah si doi yang berharap aku bisa menyesuaikan diri dengan kebudayaan mereka. Aku bahkan sempat membicarakan hal ini dengan kedua orang-tuaku, dan 'merengek' untuk tetap menikah dengan si doi apapun yang terjadi. Yang lucunya...begitu menggebu-gebunya kami di awal hubungan dengannya...lama-kelamaan hubungan kami terasa membosankan...sampai akhirnya aku merasakan cinta itu sirna dan memutuskan hubunganku dengannya. Cinta itu memang misteri.

Ada lagi ceritaku setelahnya. Teman seangkatanku yang paling aku benci (setiap ketemu pasti aku caci, benciiii banget...karena si doi tak pernah tidak mengganggu hidupku, apalagi kondisinya adalah kami tinggal di satu kawasan indekosan. Bukan rahasia lagi kalau kami berdua adalah musuh bebuyutan. Tapi entah kenapa, dan aku tak tahu juga bagaimana awal terjadinya...mendadak kami merasakan hal yang berbeda jika berdekatan...yang lebih aneh lagi, akhirnya kami pacaran!!! Malu dong mengakuinya, hubungan itu kami awali dengan backstreet dari teman-teman kami, fiuh...setelah capek umpet-umpetan terus...akhirnya ketauan juga. Awal-awalnya juga senang-senang saja, pada akhirnya uda agak bosan (tapi masih butuh temen jalan)...sampai kemudian kami yang sama-sama sudah selesai kuliah pulang ke kampung halaman masing-masing. Akhirnya, terjadi lagi...kami putus. Bahkan bukan hanya putus, hubungan dari benci ke cinta tadi, kembali lagi menjadi benci. Sungguh misteri yang belum dapat terpecahkan...mudah datang dan pergi...

Makanya kadang aku tak habis pikir dengan acara 'take me out', 'take him out', cari-cari jodoh, dan semacamnya. Apa bisa hanya dalam pertemuan semalam sudah bisa tumbuh rasa cinta? Yang aku tahu sih cinta itu butuh proses.

Ada tambahan nih soal misteri cinta tadi. Seorang wanita anggun yang berkesan bangsawan seperti Halimah, ditinggalkan oleh Bambang Triatmodjo hanya untuk seorang wanita 'prengesan' seperti Mayangsari. Mau bilang karena pelet juga,...emang ada yang bisa membuktikan? Yang bisa kita simpulkan kan hanya yang terlihat selama ini saja (entah itu fakta maupun bukan). Yang terlihat, Bambang memilih Mayang daripada Halimah, dan terlihat sangat sayang terhadap Kiran, anak dari Mayangsari (terlepas dari pemikiran itu anak Bambang atau bukan). Walaupun pengadilan telah memutuskan Bambang dan Halimah tidak boleh bercerai, tapi apa ada yang bisa menahan perasaan Bambang terhadap Mayang? Itu merupakan salah satu misteri cinta juga. Tak ada yang bisa menjawab, karena cinta memang tak butuh alasan. Bahkan poligami bisa terjadi juga karena rasa cinta yang sangat dari si istri yang rela dipoligami oleh sang suami. Cinta juga tak kenal rasa malu, gengsi, dan sebagainya, apalagi bagi mereka penganut 'unconditional love'. Sungguh berupa misteri cinta itu.

2 komentar:

  1. Saya setujuuuu...bahwa mayangsari adalah 'wanita prengesan'!!! Hebat Nis bahasamu!!

    BalasHapus