Sabtu, November 24, 2012

"Kilo Eko Charly Eko Whisky Alfa"

Yup ...

Membaca judul di atas pasti sudah bisa ditebak apa yang aku rasakan saat ini. Yah, aku sedang K E C E W A, dan ... hari ini adalah hari pertamaku merasa sangat kecewa terhadap suamiku. Aku sedang merasa Unhappy.

Tapi tetap berpegang pada komitmen dengan suami kalau 'dapur pribadi' sebaiknya tidak dibeberkan ke orang banyak, ya aku memilih tidak menceritakan kisah lanjut tentang hari ini. Yang jelas, malam mingguku hari ini sangat menyedihkan. Hatiku sedang pilu.

Sabtu, November 17, 2012

Selingan sembari menunggu suami

Sungguh lagu yang bagus tapi menyayat hati. Setiap membaca deretan tulisanku sejak tahun 2009, diiringi dengan lagu Raisa yang berjudul 'Apalah arti menunggu' ini, membuatku lebih mendalami isi dari perjalanan hidupku selama 3 tahun belakangan ini yang aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Membuatku ingin terus membuka, membaca, dan mengutak-atik blog ini, ... walau aku sendiri tak tahu tujuanku sebenarnya, ... mau 'posting' tulisan namun belum ada bahan, mau desain 'template' baru belom ada ide, ... yah akhirnya aku hanya menikmati lagu ini berulang-ulang sambil membaca berulang-ulang kali tulisan-tulisanku beberapa bulan belakangan ini.

Setiap orang memiliki kisah yang menarik dalam hidup mereka, ... kisah itu menjadi tidak menarik ketika kita selalu menyesali semua yang telah terjadi, kisah itu menjadi sangat biasa ketika kita tak menyukuri perjalanan hidup yang telah ditakdirkan oleh yang Kuasa, bahkan kisah itu menjadi terbuang percuma karena kita tak pernah mencoba mencatat kejadian demi kejadian itu di selembar kertas atau memanfaatkan fasilitas blog yang tersedia melalui internet. Karena daya ingat manusia itu terbatas, kisah yang sangat menarik sekalipun bisa terlupakan dimakan jaman.

Sambil menunggu kepulangan suamiku adalah waktu yang tepat menulis beberapa kata yang dirangkai menjadi beberapa kalimat untuk sedikit memberikan tulisan kepada blog-ku ini, dan tepat sekali lagu Raisa mengiringi tulisanku lagi. Ahhh suamiku, jangan membuatku lelah menunggu. Sesibuk apapun kamu, sempatkan waktumu untukku. Buruan pulang ... nih lagu sungguh membuat hatiku kebat-kebit di malam minggu begini.



Minggu, November 11, 2012

JODOH

Jodoh itu serba tak terduga. Siapa orangnya, kapan datangnya, bagaimana ia datang, mengapa bisa dipertemukan, dan dimana bertemunya.

Seperti aku dan suamiku. Kami berdua ditakdirkan untuk bertemu, ... Dia adalah orangnya, dia adalah jodohku, seseorang yang bersedia menikah denganku dan aku adalah wanita yang bersedia dinikahi olehnya. Dia datang ketika aku baru mengalami putus cinta dengan yang sebelumnya, dia datang melalui 'tangan' orang ketiga yaitu seseorang yang dekat denganku dan juga dengannya yang memperkenalkan kami. Kami dipertemukan karena doi ingin bertemu denganku dan akupun setuju untuk dipertemukan dengannya.

Kami bertemu pertama kali sesungguhnya ketika ia buka rekening di counterku, dan berawal dari salam-salam yang disampaikan oleh kawanku itu, kemudian sempat terhenti sesaat ketika aku menjalin kasih dengan teman SMAku, dan dimulai lagi ketika aku putus cinta, kami bertemu kembali karena kawanku dan suaminya membawa doi menjemputku di rumah untuk bersama-sama berkaraoke ria di Inul Vista.

Aku dan suamiku hanya butuh waktu satu bulan untuk memastikan bahwa kami adalah pasangan yang klop dalam segi apapun. Kami berkenalan secara langsung pada tanggal 08 September 2012, kemudian tanggal 06 Oktober 2012 menjalin kasih, dan tanggal 07 November 2012 kami resmi menjadi suami-istri.

Jodoh adalah takdir dari Allah SWT, ... jika ia memang jodohku, selalu ada jalan untuk bertemu, namun jika bukan sampai kapanpun kami tak akan bisa bertemu, ... mungkin aku masih dengan yang sebelumnya dan dia juga masih dengan yang terdahulu.

Aku sangat menyukai TAKDIR ini, dan ... Aku sangat mencintai JODOH ini. #^___^#





Jumat, November 09, 2012

Istri bagi Suamiku

Hari ini pertama kalinya aku menyentuh blog ini dengan 'status baru'. Agak sukar untuk memulai tulisan ini. Apalagi mengingat aku mengisi kekosongan blog-ku saat ini di warnet milik suamiku. Jadi sambil mengetik, mata sibuk plarak-plirik khawatir saat doi tiba-tiba menghampiri dan melihat saat aku sedang menulis blog yang isinya kali ini bukan tentang aku pribadi, melainkan juga tentang dia. Yah, aku sudah tak sendiri lagi. Tanggal 7 November 2012, aku resmi menjadi seorang istri bagi suamiku.

Lagu Raissa (Apalah arti menunggu) yang mewarnai blog-ku beberapa bulan belakangan ini, ingin aku ganti dengan lagu yang lebih mencerminkan mengenai aku dan dia, karena memang lagu ini terlalu sendu untuk mengiringi kebahagiaan yang sedang aku rasakan. Walaupun kebahagiaan yang sedang kurasakan kini tidak dirasakan pula oleh sahabatku dan juga sahabat doi yang dulunya sangat menginginkan kami bersatu. Karena sahabatku itu kerapkali merasa aku berubah setelah mendapatkan doi. Belum lagi permasalahan kompetisi di kantor yang membuat kami semakin jauh. Ah seandainya saja ia tahu, aku akan lebih memilih untuk memiliki suatu keluarga utuh dengan suami yang menyayangiku dan anak-anak yang meramaikan hari-hariku daripada aku harus mengejar kesuksesan karir yang tidak akan ada habisnya.

Sempat berpikir untuk menjauhi suamiku itu demi kepuasan hati sahabatku yang tampaknya sangat menyesal telah mempersatukan kami sehingga selalu mengatakan hal-hal buruk tentangku di statusnya. Walaupun tidak secara langsung, namun aku bisa merasakan karena setiap aku menulis status yang berisi tentang kebahagiaanku bersama pasanganku saat ini, statusnya juga selalu muncul dan selalu mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya dilontarkan oleh wanita secantik dirinya. Namun aku tak bisa mengingkari hatiku, ... aku suka, aku cinta, aku mau, maka ... aku tak akan pernah sanggup menyiksa hatiku untuk menjauhinya.

Takdir Allah, apapun bentuknya, harus aku terima dengan lapang dada. Walau image-ku rusak di mata sahabatku sendiri yang hari-hari aku temui dengan kebencian di matanya, walaupun aku harus menemukan pria yang aku cintai melalui tangannya sehingga ia merasa berhak sepenuhnya untuk mencaci diriku, aku terima. Akan aku jalani ini seumur hidupku. Aku tak akan pernah menganggap bahwa ini karma bagiku sesuai yang ia pernah lontarkan di statusnya. Tak pernah ada karma yang berakhir begitu indah. Tak kenal maka tak sayang. Aku memang sempat tak mau untuk dijodohkan dengan suamiku, dulu, namun apa daya, kekuatan cinta memang jauh lebih ampuh dari apapun, dan ternyata setelah mengenalnya aku jatuh cinta. Ia suamiku sekarang, dan aku tak akan pernah meninggalkannya untuk alasan apapun. Jika ini memang karma bagiku, terima kasih atas karma yang begitu indah ini ya Allah. Aku adalah Istri bagi Suamiku, Meril alfonso.

Kamis, September 27, 2012

Muhammad Sachio Kaulika

Ini nih yang menjadi kesayanganku hampir 3 bulan belakangan ini ... Kenapa aku bilang 'hampir' yaitu karena tanggal 28 besok usianya barulah 3 bulan. Namanya Muhammad Sachio Kaulika, dan panggilannya adalah Sinyo.

Beberapa teman bertanya mengenai anak ini melalui akun facebook-ku karena aku khusus membuat album tentangnya berjudul 'My Baby Bala-bala'. Dipikir mereka Sinyo adalah anak kandungku. Wong merit aja belum gimana bisa punya baby. Ya bisa saja sih itu terjadi tapi yang jelas aku ingin punya baby setelah aku merit, bukan sebelumnya.

Aku memang sayang sama Sinyo seperti kepada anak kandungku sendiri. Sayangnya, Sinyo memiliki papa dan mama sendiri yaitu adik dan adik iparku. Ini mungkin sedikit menjawab ketidak-percayaan kawan-kawanku karena menganggap aku mendustai anak sendiri, ˆ⌣ˆ ƗƚɑƗƚɑƗƚɑƗƚɑ


Best Regard,
Tang Annisa Inocentia Husna, SST.Par

Rabu, September 19, 2012

Lebih baik tak pernah mengenalmu ...

Akhir-akhir ini seseorang menyita sebagian besar perhatianku. Berawal dari salam yang disampaikan oleh seorang kawan mengenai kamu yang katanya terobsesi padaku, walau awalnya aku yang sedang patah hati juga tak begitu berkenan untuk membiarkan pria asing memasuki kehidupanku sehingga aku sempat memberi harapan kepada seseorang yang kebetulan masih keluarga yang memang menunjukan perhatian yang lebih padaku, begitupun perasaan berdosaku yang teramat dalam karena aku tidak bisa mencintai sahabatku yang kutau jelas menyukaiku sejak lama dan sudah sangat jelasnya kalau ia pria baik-baik dari keluarga baik-baik.

Entah angin apa yang membuatku setuju dengan ide kawanku agar mempertemukan aku dan kamu. Saat kita bertemu lagi, aku surprise karena kamu tidak seperti orang pendiam yang aku temui setahun yang lalu di meja counterku di kantor. Dan gaya kamu bertutur, cara kamu berbicara mengingatkanku pada kakak panitia ospekku beberapa tahun yang lalu yang sempat menjadi kekasihku selama 2 tahun lebih. Aku meninggalkannya karena aku sadar hubungan kami tidak berarah karena beda keyakinan. Itu kebodohanku yang pertama, setelah dua tahun baru menyadari kalau hubungan kami salah.

Kembali tentang kamu. Aku suka ketika kamu berbicara, kamu tersenyum, kamu tertawa, kamu melirik, dan ketika kamu menatapku. Kata kawanku itu aku telah jatuh cinta padamu. Apa secepat ini aku telah jatuh cinta? Walau aku tahu masa lalumu tidak begitu baik. Walau aku tahu semua kenakalan remaja pernah kamu lakukan kecuali narkoba, ... semua kecuali narkoba. Hmmm ...

Apa kali ini aku tak akan 'sakit' lagi? Aku terlalu takut untuk menyimpan harapan yang begitu besar terhadapmu. Apa kamu memang benar berbeda dengan pria-pria sebelumnya? Pria cinta monyetku dulu, priaku yang mencintaiku namun berbeda keyakinan, priaku yang selalu ada untukku namun playboy, ataukah priaku yang mencintaiku dengan egois. Aku tak pernah mencintai seseorang dengan tidak bersungguh-sungguh. Ketakutan terbesarku adalah setelah aku benar-benar jatuh cinta padamu, kamu malah pergi meninggalkanku dan kembali kepada masa lalumu. Atau kemudian kamu sadar bahwa cinta yang kamu tujukan padaku hanyalah cinta sesaat saja. Aku lebih baik tidak pernah mengenalmu daripada aku dipaksa untuk bisa melupakanmu.

Sabtu, Juli 28, 2012

Untaian hati seorang Penulis

Lama tidak menyentuh blog saya ini, sudah sejak bulan April, tidak terasa sudah 3 bulan berlalu. Memang benar jika banyak orang berkata, sumber dari sebuah tulisan sebenarnya berasal dari perasaan hati sang penulis sendiri, ... hanya saja cara penyampaiannya berbeda-beda seperti sekedar menulis catatan harian, puisi, sajak, membuat berupa cerpen inspiratif, maupun sebuah novel yang belum menemukan akhir cerita, ...

Saya ... yah, saya kembali menyentuh blog saya ini, ... mau dibilang galau iya, mau di bilang sedih iya, mau dibilang sepi yah memang itu yang sedang saya rasakan saat ini. Penulis menjadi lebih kreatif di kala ia sedang jatuh cinta, di kala ia sedang bahagia, di kala ia sedang patah hati, di kala ia sedang sedih, di kala ia sedang kesepian, ... jadi tetap bersyukurlah seorang penulis jika merasakan salah satu 'rasa' itu meskipun pahit sekalipun.

Entah apa yang sedang saya rasakan saat ini, tak seorangpun dapat mengerti, bahkan jika kekasih saya membaca tulisan saya kali ini, bisa dipastikan ia pun tak dapat mengerti, atau malah tersinggung dan memarahi saya tanpa pernah mau tahu tentang apa yang sedang saya rasakan, tanpa pernah mau memahami dasar dari tulisan saya ini adalah karena saya tidak memiliki 'pendengar' yang baik untuk bukan sekedar menjadi pendengar saja melainkan bisa mengerti saya.

Wanita cemburu itu wajar, ... jika sebagian waktu yang tersita dari kekasih saya adalah untuk teman-temannya, untuk komunitasnya, untuk semua-semuanya selain saya tentunya. Tapi itu menurut saya. Menurut kekasih saya mungkin sebaliknya, kecemburuan saya itu tidak wajar, tapi kecemburuannya menjadi sangat wajar ketika saya lebih asyik dengan kumpulan saya ketimbang dia, seperti saya yang sedang 'gathering' keluar kota bersama dengan rekan-rekan sekantor saya, tanpa pernah mengijinkan saya bersenang-senang bersama teman-teman saya, terus mengganggu saya dengan teror kecemburuannya itu, baginya mungkin itu sangat wajar. Apalagi jika menyangkut seorang sahabat baik saya yang sudah tidak diijinkan bersahabat lagi dengan saya karena cemburu. Astaghfirullah, sesama umat muslim saya menyetujuinya untuk memutuskan tali silaturahmi yang sudah terjalin lama. Dosakah saya? Lagi-lagi saya menjadi yakin sekali tulisan saya ini akan membuat ia sangat marah ketika mengetahuinya tanpa pernah mengerti akan kegelisahan saya sesungguhnya.

Ia adalah seorang mahasiswa S2 Hukum di Jogja. Kami berkenalan sudah sangat lama, ia adalah teman sekelasku ketika kelas 2 SMA di Balikpapan. Pertama kali bertemu kembali dengannya setelah sekian lama, saya jatuh hati dengannya, karena ketegarannya berdiri sendiri di atas kakinya tanpa kehadiran seorang Ibu di sisinya, bekerja keras walau pekerjaan kasar sekalipun, ... jujur, saya bukan seorang wanita yang melihat pria dari sisi materinya ... saya tidak mudah terpesona kepada seorang pria yang tidak saya kagumi, apalagi hanya mengandalkan harta orang tua semata. Saya sangat kagum ia tidak gengsi bekerja mencuci piring di sebuah Franchise Fried Chicken Resto, padahal ia seorang Haji muda yang sedang studi S2.

Setelah kami menjalin hubungan kasih, 6 bulan pertama saya merasakan bahwa ia sangat mencintai dan menginginkan saya. Bahkan ia lebih rela menghabiskan malam-malamnya hanya untuk menelpon saya. Namun entah mengapa, setelah lewat 6 bulan, ia menjadi seorang yang asing bagi saya. Bukan ia yang suka menelpon saya, bukan ia yang suka menanyakan kabar saya, bukan ia yang selalu ada untuk saya (namun saya yang harus selalu ada untuknya), .... melainkan ia yang gila kontes, ia yang rela menghilang semalam penuh tanpa memberikan alasan yang logis kepada saya dan bukti yang akurat, ... Pasti ia akan sangat marah ketika membaca tulisan saya ini dan langsung menyuruh saya menghapus tulisan ini tanpa pernah memahami apa yang sesungguhnya saya rasakan.

Seandainya ia masih yang dulu, ketika saya sedang bersedih, pasti akan merangkul bahu saya dan membiarkan saya menangis, dan berbisik dengan lembut di telinga saya, "Semuanya akan baik-baik saja, perasaan saya tidak pernah berubah.". Bisakah itu saya dapatkan kini? ketika saya protes apa yang saya dapatkan kini selain teriakan dan bentakkan yang memekakkan telinga saya lewat telpon (yah, kami hubungan jarak jauh). Ketika saya diam, apa yang saya dapatkan juga selain bentakkan? Lagi-lagi itu.

Ketika saya memutuskan hubungan percintaan kami, apa yang saya dapatkan selain ancaman? Semua password e-mail dan FB dihack. Namun ketika ia yang memutuskan hubungan percintaan kami dan saya mengiyakan, yang saya dapatkan juga tetap sama. Intinya dia tidak mau lepas dari saya, walau kadang ia sendiri yang mengucapkan kata 'putus'. Hati saya kadang bertanya, apa ia benar mencintai saya atau hanya memiliki maksud tertentu saja? Rasa ingin memiliki yang berlebihan ataukah cinta? Kalau ia membaca tulisan saya ini, ia pasti memvonis saya 'tidak percayaan' tanpa pernah mau tahu dengan alasan saya menjadi ragu. Ada beberapa hal yang perlu ia perbaiki untuk membuat saya selalu percaya padanya. Namun, tak pernah dilakukannya. Ia tak memiliki usaha yang lebih baik untuk membuat saya tetap di sisinya.

Sampai tulisan ini saya publish, belum ada satu pesan singkat darinya yang benar-benar menyatakan ia bersalah karena malam minggu telpon yang dijanjikanya tak kunjung mampir ke ponsel saya, sedangkan ia berkumpul bersama komunitas jalanannya semalam full (sampai pagi), selain kata maaf yang singkat (tanpa embel-embel) dan lanjut tidur (karena sudah bergadang sampai pagi). Saya tahu tulisan saya ini hanya bisa membuatnya sangat marah tanpa pernah mau mengerti isi hati saya, dan saya tahu bukan pelukan kasih-sayang yang akan saya dapatkan darinya dengan adanya tulisan ini melainkan tamparan keras di hati saya.

Seandainya ia tahu ... seandainya ia dapat mengerti ... seandainya ia punya cinta ... seandainya ia tidak menganggap dirinya seonggok barang tak berharga, seandainya ia memiliki kepercayaan diri penuh, seandainya ia seorang yang memiliki tingkat emosi yang berkualitas ... 'Dengan Senang Hati' saya berada di sisinya. Saya akan menjadi wanita yang paling berbahagia. Tertipukah saya?

Sabtu, April 28, 2012

WARUNG GARASI

Teman-teman yang di Balikpapan ... sejak hari senin 23 April 2012 kemarin, telah dibuka warung yang kami namakan WARUNG GARASI bertempat di sebuah garasi rumah tangga yang tidak begitu luas, menjual nasi campur, kopi, berbagai minuman ringan, juga menerima pesanan lumpia seafood. Dibuka setiap hari Senin - Sabtu, dari pukul 10 pagi hingga 8 malam, tepatnya di Jl Mekarsari RT 29 No 01 (jalan masuk toko utama, pas tanjakan di kanan jalan, sekitar 100 meter sebelum STM Pangeran Antasari) Gunung Sari Ilir Balikpapan.

Lebih lengkapnya, klik di web nya yaaa:

http://garasiwaroong.blogspot.com
http://www.facebook.com/groups/annisatang/








































Sabtu, Januari 21, 2012

Ketika waktuku tiba ...

Tak ada yang tahu sampai kapan perjalanan hidup seseorang akan berakhir, namun ketika waktu itu tiba, aku ingin siap menjadi orang yang dikenang di dunia yang sempat aku tinggali sepanjang batas usiaku. Sudah 28 tahun lebih aku menjadi bagian dari alam ini, mengenal mereka yang sayang padaku, menyadari mereka yang membenciku, mengetahui adanya panggung sandiwara dalam dunia ini, ... dipenuhi oleh malaikat maupun setan, atau sekedar manusia biasa yang cukup puas dengan kehidupan manusia yang biasa-biasa saja.

Aku adalah orang yang tidak cukup rela untuk mengalami berbagai peristiwa dalam kehidupan ini yang mengorbankanku, dengan kata lain aku adalah seseorang yang sangat benci menjadi bagian dari yang dikorbankan. Yah, aku membenci segala bentuk pengorbanan. Dan aku sangat tidak rela dipisahkan oleh orang-orang yang sangat aku cintai, ... mereka itu keluargaku, kekasihku, juga teman-teman sekolahku dulu (SD dan SMA) ... Aku melewatkan SMP karena aku mengalami banyak kejadian yang kurang menyenangkan ketika itu ...

Mami ... Papa ... Vigo ... merekalah keluargaku, yang selalu ada saat aku membutuhkan, aku tak akan sanggup jika terpisahkan oleh mereka bertiga, orang-orang yang sangat aku cintai. Jangan biarkan aku hidup di dunia ini tanpa mereka ya Allah, karena aku tak akan sanggup hidup di dunia fana ini seorang diri. Jika pun ada masanya kami harus berpisah, biarkan aku yang pergi terlebih dahulu. Dan ketika waktuku tiba, kenanglah ketika aku sedang tertawa, ... lupakanlah wajahku ketika aku sedang menangis, sedang cemberut, dan sedang merengek.


Kamis, Januari 19, 2012

Desahan hati yang merindu


Malam yang berbintang ...
Ada satu paling menarik oleh pandanganku ...
Dia berada di sudut timur,
mengkilap dan berkedip kepadaku ...
Cahaya yang bersinar paling terang,
seakan menantangku untuk menggapainya.

Kamu seperti bintang ...
Karena kamu selalu ada di setiap malamku ...
Namun kamu bukan sembarang bintang,
kamulah sang bintang kejora,
yang mampu menarik perhatianku dengan pesonamu.

Malam ini tak berbintang ...
Bukan karena akan turun hujan ...
Hanya saja semua bintang tertutup oleh pesona bintang kejora ...
Sedangkan sang kejora, enggan mampir di malamku kali ini ...
Kemana kau wahai kejoraku ???


Sabtu, Januari 07, 2012

Pentingnya sikap seorang pelayan masyarakat (Pengalaman buruk dengan jasa layanan taksi argo)

Hari selasa 03 Januari 2012 malam sepulang dari mall yang bergandengan dengan mall yang berdiri terlama di Kota Balikpapan, saya dan mami menelpon jasa taksi argo yang juga paling lama ada di Balikpapan juga dulunya sangat terkenal, kebetulan saya menggunakan provider selular Esia yang mana hanya jasa layanan taksi tersebutlah yang bisa dihubungin dari operator selular saya.

Setelah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami menunggu di pintu utama mall menghadap ke laut, sang operator menyebutkan tiga angka nomor taksi 1*4.

Menunggulah kami dengan berpatokan nomor tersebut. Tak lama menunggu, taksi tersebut datang dan dengan lambaian tangan kami mencoba memanggil, tapi apa yang terjadi ? Taksi berjalan dengan kencang tanpa menghampiri kami sehingga kami setengah mati berteriak untuk memanggilnya, bahkan dibantu dengan tukang sampah untuk berteriak ia tak juga berhenti.

Kemudian dengan rada kesal sayang menelpon si operator untuk menanyakan taksi tersebut, tapi apa jawaban operator ? "Mana saya tau kalau taksinya lewat ?! Kan mba yang disitu ?!". Dengan sangat murka saya langsung memaki-maki operator tersebut. Operator langsung melunak dan menyuruh si supir memutar balik dan saya menutup telpon dengan sangat kesal. Tak lama berselang, layanan taksi lainnya berhenti dan kami langsung menaikinya tanpa perduli dengan layanan taksi yang sudah saya hubungin tersebut. Kebetulan ini adalah pengalaman buruk kami yang kedua dengan layanan taksi tersebut. Beberapa bulan yang lalu kami ketinggalan minyak goreng 5 liter di sebuah taksi dan tak ada iktikad baik dari si supir untuk mengembalikannya. Kesalahan kami adalah tidak mengetahui nomor taksinya karena sembarangan menaiki taksi yang mangkal di sebuah mall.

Saya benar-benar kapok untuk menggunakan layanan taksi tersebut. Semoga teman-teman lain tidak mengalami kejadian seperti saya, dimana keadaan sedang sangat letih mendapatkan jawaban buruk dari petugas layanan umum.