Rabu, Mei 15, 2013

Wanita yang 'nyaris' sempurna

Terlalu asyik menjalani biduk rumah tangga membuatku sedikit melupakan untuk mengisi blog ini dengan luapan perasaanku (seperti yang biasa aku lakukan) hari demi hari, minggu demi minggu, bahkan bulan demi bulan yang telah terlewati. Aku menikah sudah sejak sekitar 6 bulan yang lalu lebih tepatnya pada tanggal 07 Oktober 2013 yang diramaikan pada tanggal 12 Januari 2013 oleh seluruh keluarga dari pihak kami berdua dan para undangan yang telah berpartisipasi di dalamnya (terima kasih untuk semua yang sudah datang).

Aku berhenti kerja efektif pada tanggal 04 Maret 2013 dimana aku telah memutuskan untuk mengabdikan diri pada suamiku saja. Kemudian ajakan kakak sepupu untuk bergabung di Prudential cukup menggoda iman yang akhirnya membuatku turut bergabung, lumayan jadi 'HouseWife' yang berpenghasilan pikirku. Posisi kakak sepupuku itu sudah Unit Manager.

Menjadi 'HouseWife' tidak semudah yang aku bayangkan. Aku harus bangun pagi membuat sarapan buat suamiku, mencucikan pakaian kami berdua dan menyetrika. Walau tak mudah, namun aku menikmatinya, dan itu yang membuat aku enjoy dengan pekerjaanku saat ini. Ada pepatah yang mengatakan bahwa pekerjaan apapun itu jika dikerjakan dengan hati pasti nikmat.

Aku adalah seorang Customer Service di sebuah bank swasta yang cukup terkenal di Kota Balikpapan, dan aku meninggalkan pekerjaan itu setelah empat tahun aku mengabdi di dalamnya demi sebuah pekerjaan mulia yaitu menjadi seorang 'HouseWife', dan menurutku itu adalah keputusan terhebat yang telah aku ambil, dan aku sangat bangga karenanya.

Suamiku adalah seorang yang sangat hebat, dia seorang pekerja keras dan bertanggung-jawab besar terhadapku, dia juga seorang yang sangat sabar menghadapiku. Aku sangat mencintainya dan tak akan sanggup jika kehilangannya. Walau masa lalunya suram (ia mengakuinya sendiri padaku sebelum menikah dan aku menerimanya), bagaimanapun setiap orang punya masa lalu dan masa laluku sendiri pun tidak semanis yang terlihat saat ini, namun terkadang aku masih suka mencemburui suamiku dan terkadang menyinggung masa lalunya ... yah namanya saja manusia, dan perasaan seorang wanita memang terlampau sensitif. Apalagi aku memiliki sifat yang sangat dibenci oleh suamiku sendiri yaitu 'cengeng'! Yang aku sadari adalah masa lalu tidak akan bisa dihapus dari sejarah hidup kita, yang perlu kita lakukan hanyalah menciptakan sejarah baru yang lebih baik dari pada yang dulu sempat terjadi.

Ada satu impian aku dan suami yang belum terealisasikan hingga saat ini karena hanyalah Kuasa Tuhan yang mampu membuatnya jadi nyata. Aku dan suami sangat menginginkan kehadiran buah cinta kami berdua dalam rumah tangga, dan kami telah sangat berusaha dan akan terus berusaha disertai dengan dengan doa orang-orang di sekitar kami. Dan itu juga merupakan salah satu alasan saya mengundurkan diri dari kantor. Tak terasa sudah berjalan 6 bulan pernikahan kami dan Tuhan belum mempercayakanku untuk menciptakan makhluknya di dalam rahimku untuk aku kandung selama 9 bulan dan kulahirkan dengan kekuatanku sebagai seorang wanita. Aku adalah seorang wanita yang 'nyaris' sempurna, ... aku katakan 'nyaris' karena aku sudah menjalani hidupku sebagai seorang anak, seorang remaja, seorang perempuan dewasa, bahkan seorang istri dari suamiku, .... tapi aku belum berhasil menjadi seorang Ibu. Tetap berusaha, terus berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan memberkati mimpi kami berdua. Amin.