Rabu, September 19, 2012

Lebih baik tak pernah mengenalmu ...

Akhir-akhir ini seseorang menyita sebagian besar perhatianku. Berawal dari salam yang disampaikan oleh seorang kawan mengenai kamu yang katanya terobsesi padaku, walau awalnya aku yang sedang patah hati juga tak begitu berkenan untuk membiarkan pria asing memasuki kehidupanku sehingga aku sempat memberi harapan kepada seseorang yang kebetulan masih keluarga yang memang menunjukan perhatian yang lebih padaku, begitupun perasaan berdosaku yang teramat dalam karena aku tidak bisa mencintai sahabatku yang kutau jelas menyukaiku sejak lama dan sudah sangat jelasnya kalau ia pria baik-baik dari keluarga baik-baik.

Entah angin apa yang membuatku setuju dengan ide kawanku agar mempertemukan aku dan kamu. Saat kita bertemu lagi, aku surprise karena kamu tidak seperti orang pendiam yang aku temui setahun yang lalu di meja counterku di kantor. Dan gaya kamu bertutur, cara kamu berbicara mengingatkanku pada kakak panitia ospekku beberapa tahun yang lalu yang sempat menjadi kekasihku selama 2 tahun lebih. Aku meninggalkannya karena aku sadar hubungan kami tidak berarah karena beda keyakinan. Itu kebodohanku yang pertama, setelah dua tahun baru menyadari kalau hubungan kami salah.

Kembali tentang kamu. Aku suka ketika kamu berbicara, kamu tersenyum, kamu tertawa, kamu melirik, dan ketika kamu menatapku. Kata kawanku itu aku telah jatuh cinta padamu. Apa secepat ini aku telah jatuh cinta? Walau aku tahu masa lalumu tidak begitu baik. Walau aku tahu semua kenakalan remaja pernah kamu lakukan kecuali narkoba, ... semua kecuali narkoba. Hmmm ...

Apa kali ini aku tak akan 'sakit' lagi? Aku terlalu takut untuk menyimpan harapan yang begitu besar terhadapmu. Apa kamu memang benar berbeda dengan pria-pria sebelumnya? Pria cinta monyetku dulu, priaku yang mencintaiku namun berbeda keyakinan, priaku yang selalu ada untukku namun playboy, ataukah priaku yang mencintaiku dengan egois. Aku tak pernah mencintai seseorang dengan tidak bersungguh-sungguh. Ketakutan terbesarku adalah setelah aku benar-benar jatuh cinta padamu, kamu malah pergi meninggalkanku dan kembali kepada masa lalumu. Atau kemudian kamu sadar bahwa cinta yang kamu tujukan padaku hanyalah cinta sesaat saja. Aku lebih baik tidak pernah mengenalmu daripada aku dipaksa untuk bisa melupakanmu.