Sabtu, Oktober 17, 2009

Akibat kelalaian

Bulu kuduk merinding, menyaksikan berita di metro TV semalam. Ketangkap di CCTV, kejadian di stasiun kereta api di Melbourne. Seorang ibu yang meninggalkan kereta bayinya (tentu saja dengan sang bayi didalamnya) di sisi rel kereta api dengan kondisi lupa dikunci bannya. Kemudian meluncur dengan suksesnya kereta bayi itu menuju rel yang kebetulan pada saat itu kereta api sedang melaju juga. Sang ibu terlihat teriak histeris melihat bayinya didalam kereta bayinya terlindas oleh kereta api. Beruntunglah, sang bayi yang terikat kuat dengan safety belt-nya di dalam kereta bayi tersebut dan masih beruntunglah kereta bayi itu jatuh ke tengah rel ketika kereta api melintas, sehingga sang bayi masih hidup! Jika sang bayi tidak bisa diselamatkan, yakinlah bahwa sang ibu akan menyesal seumur hidupnya (bahkan mungkin bisa gila!).

Sering sekali kita lihat di kejadian sehari-hari, sang ibu belenggang dengan santainya di pinggir jalan dengan kondisi menggandeng anak balitanya di sisi luar (alias lebih dekat dengan kendaraan yang sedang melintas), seakan-akan sang balita yang melindungi ibunya dari kendaraan. Pernah juga ketika aku masih bekerja di sebuah kantor provider telekomunikasi sebagai Customer Service, kebetulan kantorku dikelilingi oleh jendela dan pintu kaca sehingga kami yang dari dalam bisa melihat dengan jelas kondisi di luar kantor. Saat itu ada seorang wanita bersama suami dan anak balitanya yang kebetulan adalah customer kami, sang suami memarkir motornya tepat di parkiran kantor kami. Sang ibu turun dari motor bersama anak balitanya, kemudian membiarkan anaknya di sisi motor tanpa pengawasan sementara sang ibu melepas helmnya dan sang bapak mengunci stang motornya. Sekilas saja kami lihat sang balita jalan santai menuju tengah jalan di kawasan ruko yang biasa kendaraan juga melintas dan hampir saja keserempet motor lain yang sedang melaju. Hanya sedikit kelalaian saja, karena sang ibu yang melihat anaknya menuju jalanan dan melihat ada kendaraan yang sedang melaju langsung menarik sang anak dan berteriak histeris. Tidak makan waktu banyak, hanya sedikit saja sudah bisa membuat seseorang begitu menyesal. Jika sang ibu terlambat sedikit saja, mungkin sang balita sudah keserempet oleh kendaraaan yang sedang melaju saat itu, bisa jadi mengalami luka serius, atau malah sang ibu akan kehilangan balitanya selamanya.

Aku memang belum pernah menjadi seorang ibu (merit juga belum kaleee...ahaaahaaa...), tapi dari cara kedua orang-tuaku menjagaku dengan penuh kasih, aku agak tak terbiasa dengan kebiasaan para ibu-ibu muda yang terlihat menelantarkan anaknya (walaupun 'sedikit'), rasanya gemas banget. Banyak yang menginginkan anak belum mendapatkannya, namun mereka yang beruntung mendapatkannya malah menyia-nyiakannya.

1 komentar: