Selasa, April 26, 2022

Dearest My E Man - Lintasan Waktu Mempertemukan dan Memisahkan Kembali

Patah Hati
Sumber Foto: Pexels, add text (editing): Pribadi

Dearest My E Man,

Ketika pada akhirnya aku bertemu kembali dengan kamu, aku hanya berpikir soal masa depan.

Walau beberapa kali kisah masa laluku kembali aku dengar dari bibirmu, namun bagiku hanya ada cerita tentang kita sekarang, dimana setiap orang mungkin saja kebetulan menumpang lewat dalam kehidupan kita masing-masing.

Sebenarnya aku sadar bahwa tak ada yang abadi dalam hidup ini. Setiap orang bisa datang dan pergi begitu saja, apalagi jika sudah berhadapan dengan maut, tapi aku sungguh tak menyangka selalu sesingkat ini pertemuan kita.

Seandainya saja aku tahu sejak awal bahwa kita tak memiliki takdir untuk bersama, aku pasti tak pernah ingin mencoba dan terus mencoba kembali padamu, bahkan aku tidak akan nekad untuk memulai.

Mungkin rasaku padamu datang terlambat, tidak seperti apa yang pernah kamu rasakan dulu padaku, tapi aku tak pernah menyangka kalau cintaku bakal sedalam ini, sehingga ketika harus berakhir, aku juga tak sanggup menahan sakitnya.

Bagiku pun, cinta tanpa restu itu memang tiada artinya, tapi dengan adanya perjuangan, itu pasti menjadi sangat berarti.

Sesungguhnya aku sendiri memiliki keyakinan bahwa kegigihan sejoli yang saling jatuh cinta, bisa melunakkan batu karang sekalipun, apalagi hanya untuk melunakkan sebuah kerasnya hati, kecuali cinta itu memang tidak begitu kuatnya.

Rasa kecewa ini terlalu besar, sehingga aku khawatir akan bersarang lama di hatiku.

Sampai-sampai aku harus kembali membuka diari online lamaku ini untuk meluapkan isi hati yang sedang dilanda gundah gulana.

Kamu sungguh membuatku tak terbiasa, dari seorang sahabat menjadi sepasang kekasih, lalu apakah status kita berdua kini?

Bagaimana caraku seketika merubah panggilan sayang padamu, sementara cinta ini masih terikat di hatiku?

Bagaimana pula aku bisa memanggil dengan namamu lagi, sementara hatiku juga masih menganggapmu sebagai priaku?

Tapi semua sudah terjadi, dan ini adalah jalan yang telah digariskan oleh yang maha kuasa untuk kita berdua, lalu siapa yang dapat merubahnya kini?

Aku mungkin pernah gagal dalam berumah tangga, kini statusku adalah seorang ibu dari dua orang anak.

Namun aku yakin cintaku ke kamu bukanlah hal yang gagal.

Hanya saja, mungkin dulu kamu pernah merasa tak pantas untukku, sehingga kali ini harus aku yang merasa tak pantas untukmu.

Semoga kita dapat menemukan jalan kebahagiaan kita masing-masing, namun alangkah baiknya jika jalan yang kita lalui itu adalah jalan yang sama.

With Love, Your A Woman.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar